Berita terkini, update prabowo subianto yang humanis, berani dan tegas
Berita  

BI dan KRI Panah 626 sukses menyelesaikan Ekspedisi Rupiah Berdaulat pada tahun 2023.

Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua Barat bekerja sama dengan kapal perang Republik Indonesia (KRI) Panah-626 telah menyelesaikan Ekspedisi Rupiah Berdaulat terakhir di Papua Barat untuk tahun 2023. Akhir ekspedisi ini ditandai oleh kedatangan KRI Panah-626 di bawah Komando Letkol Laut (T) Irwanto Kurniawan di Manokwari pada hari Kamis.

“Ekspedisi Rupiah Berdaulat adalah kegiatan BI yang bekerja sama dengan TNI AL untuk memenuhi kebutuhan uang layak edar di daerah-daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T),” kata Deputi Kepala Perwakilan BI Papua Barat, James Wilson Lumban Tobing saat menyambut KRI Panah-626.

James menjelaskan, Ekspedisi Rupiah Berdaulat kali ini menyasar lima pulau 3T di Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua Barat Daya. Kelima pulau tersebut adalah Pulau Waisai-Raja Ampat, Pulau Karas, Kaimana, Pulau Namatota, dan Pulau Panjang Fiberglass.

Ekspedisi dimulai dengan pelepasan di Koarmada III Sorong pada tanggal 13 Oktober 2024 yang dilepas oleh Panglima Koarmada III, Laksamana Muda TNI Rachmad Jayadi, dan berakhir pada 19 Oktober 2023 di Manokwari dengan total jarak tempuh mencapai 1122 mil selama 6 hari.

“Modal kerja kita tahun 2023 sebesar Rp5 miliar untuk menukar uang lusuh menjadi uang layak pakai. Tahun ini, BI Papua Barat telah melakukan 17 kali Ekspedisi Rupiah Berdaulat pada 85 pulau 3T di Papua Barat dan Papua Barat Daya,” katanya.

Ekspedisi Rupiah Berdaulat merupakan program wajib dari BI untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah bagi seluruh masyarakat di wilayah NKRI. Selain itu, melalui ekspedisi tersebut BI juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar mereka bangga dan paham mengenai rupiah.

“Rupiah bukan hanya sebagai alat pembayaran saja, tapi juga merupakan bentuk eksistensi negara Indonesia. Dengan rupiah, kita memupuk dan memperkuat rasa nasionalisme masyarakat yang kita kunjungi dan mengedukasi mereka,” ujarnya.

Komandan KRI Panah-626, Letkol Laut (T) Irwanto Kurniawan, menjelaskan bahwa Ekspedisi Rupiah Berdaulat diikuti oleh 16 anggota tim ekspedisi dari BI Papua Barat dan 59 personel KRI Panah-626.

Dia mengatakan bahwa tidak ada kendala berarti di lapangan, kecuali infrastruktur komunikasi di pulau-pulau 3T yang sulit dan mempersulit komunikasi tim BI. Namun, cuaca tidak menjadi kendala sama sekali.

Kepala Fasharkan TNI AL Manokwari, Letkol Laut (T) Angki Ferdinata, mengatakan bahwa Ekspedisi Rupiah Berdaulat adalah bentuk kerjasama antara TNI AL dan BI untuk mendukung pendistribusian, pengamanan, dan pengawalan uang ke lokasi yang ditetapkan oleh BI.

“Ekspedisi ini merupakan salah satu upaya bangsa untuk membantu masyarakat di wilayah kepulauan 3T Indonesia dan dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Harapannya, kerjasama antara TNI dan BI ini dapat memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” katanya.

Menurutnya, program dedikasi untuk negeri pada BI memiliki tugas yang selaras dengan TNI AL, yaitu menjaga kedaulatan negara dan menjaga kedaulatan rupiah.

Pewarta: Ali Nur Ichsan
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2023