Taspen telah mengadopsi inovasi digitalisasi dalam proses bisnis untuk meningkatkan kualitas perusahaan dalam berbagai aspek bisnisnya. Wakil Menteri BUMN, Rosan Perkasa Roeslani, meminta industri asuransi dan pelaku industri lainnya untuk menerapkan governance, risk, and compliance (GRC) yang terintegrasi, dengan memanfaatkan teknologi digital. Tujuannya adalah untuk menjaga tata kelola yang baik dan mengoptimalkan pengelolaan risiko.
Rosan menyatakan bahwa BUMN memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan diharapkan berperan aktif dalam penerapan GRC. Dengan adanya implementasi GRC yang baik, kinerja BUMN dapat meningkat optimal, sementara bisnis yang berkelanjutan akan tercipta. Rosan juga menekankan bahwa BUMN harus mempertimbangkan konteks sosial, perkembangan, dan perubahan regulasi, manajemen risiko, inovasi teknologi, serta batasan hukum dalam kegiatan bisnisnya.
Antonius Nicholas Stephanus Kosasih, Direktur Utama PT Taspen (Persero), secara bersamaan menyatakan komitmennya untuk meningkatkan budaya kepatuhan dan manajemen risiko di perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kepercayaan dari peserta dan para pemangku kepentingan. Taspen juga telah mempercepat pengadopsian inovasi digitalisasi dalam proses bisnisnya untuk meningkatkan kualitas perusahaan dalam berbagai lingkup bisnis yang dijalankannya. Melalui Taspen GRC Insight Forum, diharapkan bahwa budaya risiko dan kepatuhan akan hidup dan berkembang di semua lini perusahaan setiap harinya.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, diadakan peresmian aplikasi Enterprise Risk Management (ERM) Terintegrasi Taspen Group dan sertifikasi ISO 37301:2021 Sistem Manajemen Kepatuhan yang diberikan kepada Taspen.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023