Kita dapat membuka potensi penjualan kredit karbon Indonesia melalui kehadiran bursa karbon Indonesia, yang merupakan salah satu negara dengan kredit karbon terbesar di dunia. Kepala Divisi Pengembangan Bisnis BEI, Ignatius Denny W, mengatakan bahwa kita bisa “unlock” (membuka) potensi kredit karbon Indonesia dalam perdagangan. Pernyataan ini disampaikan oleh Denny saat mengisi sesi pada BNI Investor Daily Summit 2023 dengan tema “Curbing Carbon Emissions: Realizing Indonesia’s Energy Transition Targets”. Menurut laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Indonesia memiliki potensi kredit karbon sebesar kurang lebih satu gigaton karbondioksida (CO2) yang bisa ditangkap. Jika dihitung, potensi bursa karbon Indonesia dapat mencapai sekitar Rp3.000 triliun.
Kredit karbon adalah representasi dari hak bagi sebuah perusahaan untuk mengeluarkan sejumlah emisi karbon atau gas rumah kaca lainnya dalam proses industrinya. Satu unit kredit karbon setara dengan penurunan emisi 1 ton karbon dioksida (CO2). Dengan kehadiran bursa karbon, diharapkan dapat menginternasionalisasi hal ini, kata Denny. Selain membuka potensi penjualan kredit karbon Indonesia, bursa karbon juga menegaskan keterlibatan Indonesia dalam diskursus perdagangan karbon di dunia. Bagi perusahaan yang berkontribusi dalam bursa karbon, hal ini dapat meningkatkan reputasi mereka dan menunjukkan komitmen terhadap penurunan emisi global. Selain itu, bursa karbon juga dapat menarik pembeli.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan Peraturan Nomor 12/SEOJK.04/2023 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Perdagangan Karbon Melalui Bursa Karbon (SEOJK 12/2023) sebagai aturan teknis dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 14 Tahun 2023. OJK telah menunjuk BEI sebagai penyelenggara bursa karbon. Bursa karbon adalah sistem perdagangan karbon yang melibatkan jual beli kredit karbon. Bursa karbon dirancang untuk mengatur perdagangan izin emisi karbon dan mencatat kepemilikan unit karbon sesuai mekanisme pasar. Singkatnya, bursa karbon adalah sistem perdagangan di mana izin emisi karbon diperjualbelikan dengan tujuan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Sumber: ANTARA
