QRIS memiliki potensi untuk berdampak pada perekonomian secara umum melalui peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Yusuf Rendy Manilet, seorang peneliti ekonomi dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, menyatakan bahwa perluasan kerja sama sistem pembayaran antarnegara dengan QRIS akan mendukung kegiatan pariwisata dengan menyediakan kemudahan dalam transaksi pembayaran bagi wisatawan mancanegara.
Ketika negara asal wisatawan mancanegara mengadopsi QRIS sebagai sistem pembayaran, mereka dapat dengan mudah berbelanja dan melakukan transaksi di Indonesia tanpa harus khawatir kekurangan uang tunai. Selain itu, mereka juga tidak perlu khawatir ditipu oleh penjual yang tidak terpercaya, karena kebanyakan yang menggunakan QRIS adalah merchant yang terpercaya.
Penggunaan QRIS lintas batas dapat memiliki dampak positif pada sektor pariwisata, asalkan dilakukan secara konsisten dan diikuti dengan perbaikan di ekosistem pariwisata. Hal ini dapat menjadi faktor penggerak perekonomian Indonesia dalam jangka panjang. Transaksi QRIS antarnegara antara Indonesia dengan Thailand, Malaysia, dan Singapura juga dapat memfasilitasi perdagangan antarnegara dengan lebih efisien, terutama bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), serta mendorong pertumbuhan sektor pariwisata.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyampaikan bahwa QRIS yang akan dikoneksikan dengan negara lain harus mampu memudahkan pelaku UMKM dan pariwisata. Indonesia sudah memulai mengkoneksikan sistem pembayaran dengan sejumlah negara ASEAN, dan Indonesia serta Thailand telah menerapkan implementasi penuh koneksi sistem pembayaran QR.
Dengan adanya interkoneksi QRIS antarnegara, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi biaya sehingga pelaku usaha, terutama UMKM dan pariwisata, dapat memproduksi barang dengan nilai yang kompetitif di pasar mancanegara.
Sumber: ANTARA News