Bank Indonesia (BI) dan Monetary Authority of Singapore (MAS) telah menyetujui perpanjangan perjanjian kerja sama keuangan bilateral hingga 2 November 2024. Kerja sama ini dimulai pada November 2018 sebagai tindak lanjut dari kesepakatan antara Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Kepala pemerintahan kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama guna menjaga stabilitas moneter dan keuangan di kawasan.
Perjanjian kerja sama terdiri dari dua bagian, yaitu Local Currency Bilateral Swap Agreement (LCBSA) dan Bilateral Repo Line (BRL). LCBSA memungkinkan pertukaran mata uang lokal antara kedua bank sentral dengan nilai hingga 9,5 miliar dolar Singapura atau Rp100 triliun. Perjanjian ini memungkinkan bank sentral untuk mendapatkan valuta asing dari mitra mereka dengan menukarkan mata uang lokal sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan.
Di sisi lain, Bilateral Repo Line memungkinkan transaksi repo antara kedua bank sentral untuk mendapatkan likuiditas dalam dolar AS hingga 3 miliar dolar AS dengan menggunakan obligasi pemerintah negara-negara G3 (Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman) sebagai jaminan.
Perjanjian ini diperpanjang setiap tahun dan kali ini diperpanjang hingga November 2022. Perpanjangan ini menunjukkan komitmen BI dan MAS dalam saling mendukung dalam upaya membangun kepercayaan terhadap kondisi perekonomian di kedua negara.
sumber: ANTARA News
