Berita terkini, update prabowo subianto yang humanis, berani dan tegas
Berita  

Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi: Ekonom Mendorong Penyerapan Anggaran

Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi: Ekonom Mendorong Penyerapan Anggaran

Stimulus yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengejar target pertumbuhan adalah dengan meningkatkan belanja fiskal. Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Teuku Riefky, menyatakan bahwa pemerintah perlu mempercepat penyerapan anggaran dan belanja fiskal sebelum akhir 2023 guna mempercepat pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 mencapai 4,94 persen secara tahunan (year on year/yoy), lebih rendah dibandingkan dengan kuartal III-2022 yang sebesar 5,73 persen yoy. Menurut Teuku, meskipun pertumbuhan ekonomi tersebut sesuai dengan estimasi mereka, namun penurunan pertumbuhan tersebut lebih signifikan daripada yang diperkirakan.

Teuku memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 secara keseluruhan masih berada dalam kisaran 4,9 hingga 5 persen. Dia juga menyatakan bahwa surplus anggaran negara dapat digunakan secara optimal untuk belanja produktif dan meningkatkan kinerja sektor-sektor ekonomi guna meningkatkan perekonomian nasional. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencatat surplus sebesar Rp67,7 triliun atau setara dengan 0,32 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) hingga September 2023.

Teuku menekankan perlunya percepatan penyerapan anggaran dan disbursemenet dari belanja fiskal. Sebelumnya, surplus APBN pada September 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada September 2022 yang tercatat sebesar Rp60,9 triliun atau sekitar 0,33 persen dari PDB. Surplus APBN pada September tersebut didapat dari pendapatan negara yang lebih tinggi dibandingkan dengan belanja negara.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menjelaskan bahwa pendapatan negara pada September 2023 mencapai Rp2.035,6 triliun, yang menandakan realisasi pendapatan negara telah mencapai 82,6 persen dari pagu anggaran. Pendapatan ini mengalami pertumbuhan bila dibandingkan dengan capaian pada September 2022 yang tercatat sebesar Rp1.974,7 triliun. Sementara itu, belanja negara pada September 2023 mencapai Rp1.967,9 triliun atau mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan September 2022 yang sebesar Rp1.913,9 triliun. Dengan demikian, realisasi belanja negara pada September telah mencapai 64,3 persen dari pagu anggaran APBN 2023.

Dari kinerja APBN tersebut, Kementerian Keuangan mencatat adanya keseimbangan primer surplus sebesar Rp389,7 triliun pada September 2023.

Sumber: ANTARA.