Pertumbuhan ekonomi Kalbar diprakirakan akan tetap tumbuh positif hingga akhir tahun 2023. Hal ini didorong oleh perayaan hari besar keagamaan dan nasional, investasi kilang alumina di Mempawah, serta peningkatan impor barang modal melalui Pelabuhan Kijing. Meskipun demikian, ekonomi Kalbar juga dihadapkan pada tantangan global dan domestik, seperti resiko geopolitik, pertumbuhan ekonomi global yang cenderung lebih lambat dari perkiraan, risiko El-Nino, dan transisi politik nasional.
Selain itu, harga inflasi Kalbar pada Oktober 2023 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 3 persen + 1 persen. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober 2023 tercatat sebesar 0,1796 (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 2,56 persen (yoy). Inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter dan sinergi pengendalian inflasi antara BI dan Pemerintah.
Berdasarkan data BPS Kalbar, pertumbuhan ekonomi Kalbar triwulan III 2023 adalah q-to-q sebesar 1,41 persen, c-to-c 4,30 persen, dan y-on-y 4,27 persen. Perekonomian Kalbar Triwulan III-2023 (YoY) yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (AHDB) mencapai Rp68.873,16 miliar dan atas dasar konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp38.929,57 miliar.
Artikel ini ditulis oleh Dedi dan diedit oleh Ahmad Wijaya.