Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember, Jawa Timur memberikan edukasi kepada penyandang disabilitas tentang keuangan dan investasi, sehingga diharapkan bisa mengelola manajemen keuangan dengan lebih baik.
“Edukasi tersebut sangat perlu dilakukan karena penyandang disabilitas tidak kalah produktif dengan masyarakat pada umumnya,” kata Kepala OJK Jember Hardi Rofiq Nasution di sela-sela kegiatan edukasi di Jember, Selasa.
Menurut dia, pemberdayaan terhadap penyandang disabilitas dalam mengelola keuangan perlu dilakukan karena dampaknya akan berbahaya, apabila mereka menghasilkan uang dan tidak mampu mengelola keuangan.
“Mereka harus dibekali pengetahuan tentang keuangan, terutama ibu rumah tangga yang biasanya mengatur keuangan keluarga agar tidak terjebak dengan hal-hal yang menggiurkan seperti pinjaman daring,” katanya.
Ia menjelaskan, OJK Jember memberikan pemahaman tentang manfaat pembiayaan yang berkelanjutan dan pengelolaan keuangan yang bijak, serta investasi yang aman.
“Kami berharap dengan edukasi itu dapat membantu mereka mengambil keputusan finansial yang tepat dan membangun masa depan yang lebih baik karena mereka lebih spesifik,” katanya.
Hardi mengatakan pihaknya akan melaksanakan kegiatan tersebut secara berkelanjutan dengan menyasar beberapa kelompok yakni disabilitas, masyarakat di daerah pelosok, dan ibu rumah tangga.
“Untuk mengedukasi masyarakat tentang literasi keuangan masih mengalami beberapa kesulitan di antaranya masyarakat belum terbiasa dengan kegiatan tersebut, sehingga dikhawatirkan respon masyarakat masih rendah,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, beberapa peserta mengaku senang mendapat pengetahuan tentang literasi keuangan karena selama ini jarang yang memberikan sosialisasi kepada warga berkebutuhan khusus itu.
“Mudah-mudahan penjelasan dari OJK bisa bermanfaat bagi kelompok disabilitas, sehingga mereka bisa memahami manajemen dan literasi keuangan yang baik,” katanya.