Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa kebijakan fiskal negara disiapkan untuk menangani tiga tantangan utama, yaitu sumber daya manusia, infrastruktur, dan institusional.
Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro BKF Kementerian Keuangan, Abdurohman, menyatakan bahwa pemerintah akan menjawab ketiga hal tersebut melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Dia menegaskan bahwa kebijakan fiskal jangka menengah dan panjang difokuskan pada perbaikan jangka pendek dan isu struktural untuk mencapai visi Indonesia Maju 2045.
Abdurohman menyebut bahwa tantangan sumber daya manusia terdiri dari peningkatan mutu pendidikan, layanan kesehatan, nutrisi, dan kualitas tenaga kerja. Sementara itu, APBN tahun anggaran 2024 dialokasikan untuk pendidikan sebesar Rp660,8 triliun dan kesehatan sebesar Rp187,5 triliun.
Adapun tantangan infrastruktur mencakup peningkatan infrastruktur dasar, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), energi, dan kesehatan lingkungan. Pemerintah mengalokasikan anggaran infrastruktur sebesar Rp422,7 triliun untuk mendukung upaya tersebut.
Pemerintah juga memusatkan perhatian pada perbaikan regulasi dan reformasi birokrasi, kemudahan berusaha melalui Online Single Submission (OSS), penguatan sektor keuangan melalui Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sistem Keuangan (UU P2SK), serta pembentukan sovereign wealth fund.
Abdurohman menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut diharapkan dapat mempercepat transformasi ekonomi Indonesia menuju Visi Indonesia Maju 2045.