Hingga bulan Oktober 2023, jumlah pedagang QRIS mencapai 29,6 juta pedagang, dengan 92 persen merupakan UMKM. Bank Indonesia mengungkapkan bahwa jumlah pedagang yang menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah mencapai 29,6 juta pedagang, dengan sebagian besar merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyatakan bahwa QRIS merupakan bagian dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, yang diluncurkan oleh BI bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019.
BI telah menetapkan target 45 juta pengguna QRIS pada tahun 2023, dan hingga Oktober 2023, jumlah pengguna QRIS mencapai 43,44 juta. Perkembangan QRIS memungkinkan konektivitas pembayaran antarnegara sejak tahun 2022, dengan cakupan di Malaysia, Thailand, dan saat ini juga di Singapura yang baru diluncurkan pada 17 November 2023.
Transaksi QRIS Antarnegara Indonesia-Thailand dan Indonesia-Malaysia terus tumbuh positif, dengan jumlah transaksi pada Oktober 2023 mencapai 59 ribu transaksi. Sinergi yang kuat antarnegara di bawah payung Regional Payment Connectivity (RPC) menjadi strategi utama dalam memperluas penerimaan QRIS, yang akan memberikan manfaat besar terutama bagi sektor perdagangan dan pariwisata, terutama bagi pelaku UMKM.
Bank Indonesia berencana untuk terus memperluas kerja sama interkoneksi pembayaran QR dengan negara mitra lainnya untuk mempercepat integrasi ekonomi dan keuangan digital.