Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian AID telah menyalurkan hibah sebesar Rp140,45 miliar selama Januari-Oktober 2023 untuk 28 proyek bantuan kemanusiaan di berbagai negara, termasuk Palestina. Total dana tersebut berasal dari dana abadi LDKPI yang mencapai Rp8 triliun per Oktober 2023, yang terkumpul dari pembiayaan investasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Sri Mulyani mengungkapkan bahwa target nominal hibah LDKPI tahun ini diperkirakan mencapai Rp307,25 miliar. Secara garis besar, alokasi hibah tersebut diberikan kepada negara-negara di Amerika Latin, Karibia, Asia, Afrika, Pasifik, dan secara global. Bantuan yang diberikan LDKPI terdiri dari bantuan fisik atau pengadaan senilai Rp201,07 miliar serta bantuan pembangunan kapasitas dengan total komitmen sebesar Rp86,18 miliar.
Misalnya, bantuan fisik atau pengadaan diberikan kepada Nigeria untuk dukungan vaksinasi senilai Rp30,32 miliar, Ethiopia, Kenya, dan Turki sebesar Rp20 miliar, dan juga kepada Palestina senilai Rp31,9 miliar untuk bantuan kebutuhan medis di Jalur Gaza.
Sementara itu, bantuan pembangunan kapasitas antara lain diberikan kepada Gambia untuk revitalisasi pusat pelatihan pertanian senilai Rp4,07 miliar. Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa dana abadi LDKPI merupakan bagian dari upaya soft diplomacy Indonesia dengan negara lain.
