Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan realisasi pembiayaan sejak Januari hingga Oktober 2023 mencapai sebesar Rp46,56 triliun atau setara dengan 26,41 persen dari total alokasi tahun ini senilai Rp175,3 triliun.
Pembiayaan investasi tersebut direalisasikan untuk mendukung kesinambungan pelaksanaan program pemerintah dan proyek strategis nasional (PSN) yang memiliki efek berganda besar terhadap perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, hingga meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui pendidikan.
“Ia membeberkan realisasi pembiayaan investasi sampai bulan lalu meliputi klaster infrastruktur sebesar Rp28 triliun untuk pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), serta klaster pendidikan Rp15 triliun untuk pembiayaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).”
Menkeu menjelaskan realisasi pembiayaan investasi untuk FLPP per Oktober 2023 yakni Rp18 triliun dari alokasi Rp19,4 triliun, yang digunakan untuk membiayai perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kemudian untuk LMAN, pembiayaan investasi diberikan untuk pembebasan lahan PSN, yang telah cair sebesar Rp10 triliun per Oktober 2023 dari alokasi senilai Rp25,4 triliun pada tahun ini. Mengenai LDKPI, ia menyebutkan pembiayaan investasi diberikan untuk mencapai target penyaluran hibah tahun 2023 sebesar Rp307,25 miliar, sementara untuk LPDP ditargetkan belanja tahun 2023 ini sebesar Rp8 triliun.
Sri Mulyani optimistis penerimaan pajak capai target Rp1.818 triliun, demikian Info dari menkeu-kinerja-apbn-beri-daya-tahan-terhadap-ketidakpastian Menkeu: Kinerja APBN beri daya tahan terhadap ketidakpastian.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2023