PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) berhasil mencatat laba bersih yang meningkat 30,84 persen year on year (yoy) menjadi Rp111,34 miliar pada kuartal III- 2023, dibandingkan dengan Rp85,06 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Fukadai mengatakan bahwa peningkatan kinerja ini disebabkan oleh pertumbuhan kredit bruto yang mencapai Rp23,60 triliun pada kuartal III- 2023, tumbuh 34,03 persen (yoy) dibandingkan dengan Rp17,61 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami peningkatan sebesar 26,16 persen (yoy) menjadi Rp29,73 triliun, dibandingkan dengan Rp23,57 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain itu, pendapatan bunga juga meningkat 56,85 persen (yoy) menjadi Rp1,83 triliun pada kuartal III- 2023, dibandingkan dengan Rp1,17 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Fukadai menyebutkan bahwa pada kuartal III- 2023, perseroan berhasil menjaga rasio kredit macet (NPL) agar terus membaik, dengan NPL gross sebesar 1,50 persen dan NPL net sebesar 1,10 persen. Perseroan juga berhasil menurunkan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dari 97,83 persen pada kuartal III- 2022 menjadi 94,14 persen pada kuartal III- 2023.
Lebih lanjut, permodalan perseroan tetap kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 12,69 persen pada September 2023 dengan modal inti senilai Rp3,12 triliun. Fukadai menambahkan bahwa kondisi modal inti perseroan tetap memenuhi Peraturan OJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum yang menetapkan bahwa bank harus memiliki modal inti sebesar Rp3 triliun.
Pada tahun ini, perseroan menargetkan penyaluran kredit tumbuh mencapai 25 hingga 30 persen, dengan fokus pada segmen Corporate Banking, Commercial & Small and Medium Enterprises (SME), Business Linkage, serta Consumer. Target pertumbuhan DPK juga sebesar 25 sampai 30 persen di tahun 2023.
Artikel ini merupakan hasil karya Muhammad Heriyanto dan diedit oleh Biqwanto Situmorang.
