Menurut prediksi dari sejumlah ahli, termasuk Bappenas, Indonesia diperkirakan hanya memiliki waktu 13 tahun sejak 2023 untuk keluar dari perangkap negara menengah atau middle income trap. Selama 13 tahun ke depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia harus melampaui 6%, yang merupakan tantangan yang berat mengingat rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia hanya sekitar 2%. Selain itu, tantangan ekonomi juga dihadapi oleh kondisi global yang tidak stabil, seperti perang, perubahan iklim, dan krisis pangan, yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Oktober 2023.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Indonesia adalah perubahan iklim. Peningkatan suhu global akibat aktivitas manusia sejak era industrialisasi telah menyebabkan bulan September 2023 menjadi bulan September terpanas dalam catatan sejarah. Untuk mengatasi hal ini, Indonesia telah mengambil langkah-langkah seperti penghentian pembangunan PLTU baru, pensiun dini untuk PLTU lama, insentif untuk kendaraan listrik, dan pengembangan pembangkit listrik dari sumber energi terbarukan seperti surya, panas bumi, dan air. Meskipun langkah-langkah ini telah diambil, upaya global untuk mencapai nol emisi gas rumah kaca masih belum optimal.
Konflik bersenjata di Ukraina dan Palestina juga memberikan dampak pada Indonesia. Konflik ini mengganggu produksi pangan dan energi dunia, karena Rusia dan Ukraina adalah produsen pangan yang signifikan. Selain itu, konflik ini juga memengaruhi harga pupuk dan energi secara global.
Sumber artikel dapat dilihat di https://prabowosubianto.com/tantangan-strategis-global/.