Sebanyak 600 atlet diaspora dari berbagai cabang olahraga telah terdaftar dalam database diaspora Kementerian Pemuda dan Olahraga. Tenaga Ahli Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bidang Diaspora dan Kepemudaan, Hamdan Hamidan, mengungkapkan hal ini dalam diskusi PSSI Pers bertajuk “Naturalisasi Pemain, Mereduksi atau Memotivasi?” di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis.
Hamdan Hamidan menyatakan bahwa hingga saat ini telah ada 600 atlet diaspora yang tercatat dalam database, berasal dari sekitar 14 cabang olahraga, termasuk sepak bola, basket, dan voli. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, juga merencanakan untuk melakukan akselerasi database atlet diaspora cabang olahraga renang dan atletik.
Menurut Dito, Kemenpora akan terus memantau atlet-atlet diaspora yang berpotensi bersaing dengan negara-negara unggulan di ajang kegiatan multinasional. Keberadaan atlet diaspora diharapkan juga dapat memberikan dampak positif dalam hal kultur yang dapat menjadi contoh bagi atlet lokal Indonesia.
Dengan demikian, kehadiran atlet diaspora diharapkan dapat memperkaya kultur olahraga Indonesia dan memberikan inspirasi bagi atlet lokal.