Ekonom senior Chatib Basri menyatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) punya kewangan yang cukup untuk mengatasi risiko ekonomi. “Kebijakan pemerintah sebetulnya sudah bisa mengantisipasi dengan baik semua isu ekonomi saat ini, seperti volatilitas pasar finansial, dampak konflik Hamas-Israel,” ujar Chatib pada Seminar Nasional Perekonomian Outlook Indonesia di Jakarta.
Chatib juga menyebut kemungkinan kelebihan pasokan pada pasar bond Amerika Serikat yang mengakibatkan turunnya harga bond dan naiknya imbal hasil. Meski ada kecenderungan turunnya suku bunga The Fed pada paruh kedua 2024, defisit anggaran Amerika Serikat mencapai 9 persen.
Terkait konflik Hamas-Israel, Chatib yakin bahwa APBN memiliki ruang fiskal yang cukup untuk mengantisipasi dampak konflik tersebut yang kemungkinan besar akan mempengaruhi harga minyak di masa depan.
Terkait efek El Nino, Chatib melihat bahwa APBN punya kemampuan dalam mengantisipasi efeknya. Fenomena tersebut bisa mengakibatkan krisis pangan yang berdampak signifikan terhadap kelompok rentan.
Chatib menekankan pentingnya program bantuan pangan, bantuan langsung tunai (BLT), dan menyarankan perluasan cakupan program-program tersebut.