Prabowo Subianto menggambarkan pengalamannya bertemu dengan Pak Kemal Idris, seorang tokoh TNI yang sangat dihormati. Saat Prabowo baru berusia 17 tahun, ia pulang dari luar negeri dan mendengar banyak cerita tentang Pak Kemal Idris. Kemal Idris dikenal sebagai orang yang patriotik, pemberani, lurus, dan terbuka. Dia juga sangat anti korupsi dan sering mengkritik atasan, meskipun sering dianggap “anak bandel” oleh senior-senior TNI.
Prabowo mengagumi sifat terbuka, humoris, jujur, dan berpihak kepada rakyat kecil dari Pak Kemal Idris, meskipun dia juga memiliki kekurangan emosional dan sering mengambil keputusan terlalu cepat. Prabowo banyak belajar dari beliau dan merasa terharu saat Pak Kemal Idris memberinya nasihat terakhir sebelum meninggal, yaitu untuk terus berjuang dan menjaga Republik Indonesia.