Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa 99,7 persen polis Jiwasraya telah beralih ke IFG Life. Kementerian BUMN berhasil menyelesaikan permasalahan PT Jiwasraya (Persero) dengan tuntas melalui restrukturisasi, bail in atau penyelesaian permasalahan perusahaan dengan menggunakan sumber pendanaan dari dalam perusahaan serta transfer.
Menurut Erick, proses penuntasan penyelamatan polis Jiwasraya dengan success rate persetujuan dari pemegang polis sebesar 99,7 persen merupakan sebuah prestasi. Para pemegang polis yang menyetujui restrukturisasi sebesar 99,7 persen terdiri atas korporasi sebesar Rp19,5 triliun, bancassurance sebesar Rp10,4 triliun dan ritel sebesar Rp8,2 triliun.
Erick mengatakan bahwa program penyelamatan pemegang polis menjadi prioritas utama sebagai bentuk perlindungan nasabah Jiwasraya. Holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi atau Indonesia Financial Group (IFG) berhasil menjawab kepercayaan dalam mengoptimalkan penyertaan modal negara (PMN) untuk menyelesaikan restrukturisasi polis Jiwasraya.
Melalui IFG Life, diharapkan dapat meneruskan capaian positif dalam memberikan proteksi kepada nasabah. Hingga Desember 2023, IFG Life telah mendapatkan total suntikan dana sebesar Rp31,16 triliun, yang berasal dari PMN tahun anggaran 2021 sebesar Rp20 triliun, PMN tahun anggaran 2023 Rp3 triliun, serta tambahan penguatan permodalan dari IFG sebesar Rp6,7 triliun pada 2022 dan Rp1,46 triliun pada 2023.
Dengan total suntikan modal tersebut, IFG Life bersama-sama dengan Jiwasraya telah berhasil menyelesaikan program penyelamatan polis Jiwasraya, sebagai bentuk perlindungan terhadap konsumen, khususnya nasabah.
Komitmen pendanaan pada tahun 2024 sebesar Rp3,56 triliun, yang berasal dari PMN tahun anggaran 2024 diharapkan dapat menyelesaikan pengalihan polis tersisa di Jiwasraya.