Alexandr Dolgopolov, petenis asal Ukraina, telah mengalami transformasi besar dalam pengabdian pada negaranya yang terkepung, mulai dari mewakili Ukraina di Piala Davis hingga mengenakan seragam militer di garis depan. Berusia 35 tahun, Dolgopolov kembali ke Kyiv setelah beberapa bulan bertugas di garis depan untuk mempertahankan tanah airnya dari serangan Rusia.
Keputusan Dolgopolov untuk bergabung dengan militer pada 2022 tidak disambut baik oleh keluarganya. Namun, ia merasa perlu untuk melakukannya ketika Rusia melancarkan invasi pada Februari tahun itu. Bagi Dolgopolov, ini adalah cara untuk melindungi rumahnya dan bergabung di sisi yang benar dalam mempertahankan apa yang menjadi miliknya.
Meskipun tidak memiliki pengalaman militer sebelumnya, Dolgopolov merasa olahraga tenis, yang telah ia mainkan sejak usia dua tahun, memberikannya manfaat dalam beberapa hal. Baginya, olahraga seperti perang kecil tanpa membunuh orang. Mentalitas dan ketahanan yang ia kembangkan dalam kariernya sebagai petenis, membantunya dalam menyesuaikan diri dengan tugas barunya di militer.
Dolgopolov pernah mencapai peringkat ke-13 dunia dan memenangi tiga gelar sebelum cedera pergelangan tangan mengakhiri kariernya pada 2021. Meskipun hari-harinya di lapangan tenis mungkin sudah berakhir, kebiasaan lama seperti ketepatan waktu dan ketertiban, tetap berguna baginya di militer.
Sebelum bergabung dengan militer, Dolgopolov bahkan membeli senjatanya sendiri dan melakukan sebagian besar pelatihan militer secara mandiri. Meskipun demikian, ia tetap mengakui pentingnya beberapa kali latihan dengan personel militer profesional. Dolgopolov juga berharap bahwa petenis dari negara lain dapat bersatu dalam seruan perdamaian untuk konflik Ukraina.