Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]
Tidak hanya kisah Kertanegara dan Raden Wijaya, tetapi perhatian saya juga tertuju pada kisah Malahayati, laksamana perempuan pertama di dunia yang memimpin armada perang Kesultanan Aceh.
Keumalahayati dikenal sebagai pahlawan yang tidak hanya terkenal di kalangan masyarakat Aceh dan Indonesia, tetapi juga diakui oleh para sejarawan internasional sebagai laksamana laut perempuan pertama di dunia.
Laksamana Keumalahayati, yang aktif dalam bidang militer dan politik, memainkan peran besar dalam memperjuangkan Kesultanan Aceh Darussalam dan membawa kerajaan tersebut menuju puncak kejayaannya.
Pada akhir abad ke-15, Malahayati menunjukkan bahwa perempuan Indonesia memiliki kemampuan, semangat, dan keteguhan untuk mempertahankan kepentingan bangsanya serta melindungi kekayaan bangsanya dari eksploitasi asing.
Malahayati mampu mengorganisir sekitar 50.000 prajurit dan sekitar 100 kapal perang untuk menjaga Kesultanan Aceh. Upayanya membuat Belanda menghormati rakyat Aceh, sementara Portugis berpikir panjang sebelum mencoba untuk menjajah Aceh.
Kisah Malahayati perlu diketahui oleh seluruh rakyat Indonesia, karena kisahnya dapat membangkitkan kesadaran bahwa bangsa kita dapat mengatasi tantangan dengan keberanian, meskipun dalam situasi yang tidak menguntungkan.