Yakubu Gowon, seorang Pemimpin Yang Hebat
Pada bulan Januari 1970, Yakubu Gowon menerima penyerahan tanpa syarat dari kelompok separatis Biafran. Tetapi bukan kemenangan militer atas Biafran inilah yang membuatnya seorang pemimpin yang hebat. Bagi saya, yang membuat Gowon hebat adalah kemampuannya untuk merangkul mantan musuh-musuhnya.
Gowon lahir di Nigeria utara, sebagai anggota suku minoritas Ngas dan berasal dari keluarga Kristen, menjadikannya double minority di daerah yang mayoritas muslim. Fakta ini menjadi sangat penting dalam hidupnya di kemudian hari.
Pada usia 20, Gowon bergabung dengan tentara dan menghabiskan banyak waktu berlatih di Inggris. Dia juga bertugas bersama kontingen Garuda dari TNI di Kongo. Setelah kembali ke Nigeria, ia terlibat dalam kudeta yang menggulingkan pemerintah sipil dan ditunjuk sebagai Kepala Staf Angkatan Darat pemerintahan militer Nigeria pada usia 31 tahun.
Sebagai Kepala Negara, Gowon berjuang untuk menyatukan Nigeria yang terpecah oleh gerakan separatis. Pada bulan Mei 1967, gerakan separatis Ibos dari Nigeria Timur mendeklarasikan negara bagian Biafra yang merdeka, menyebabkan perang saudara besar-besaran yang dipimpin oleh Gowon dan Angkatan Darat Nigeria.
Pada bulan Januari 1970, Gowon menerima penyerahan tanpa syarat dari Biafran. Namun, yang membuatnya hebat adalah kemampuannya untuk merangkul mantan musuh-musuhnya. Dia menyampaikan pidato “tidak ada pemenang, tidak ada yang kalah”, mengumumkan amnesti untuk sebagian besar separatis Biafran, dan merumuskan program rekonsiliasi dan rekonstruksi untuk membangun kembali area yang rusak akibat perang.
Meskipun perjalanan hidupnya tidaklah mudah setelah perang, Gowon tetap berjuang untuk mempromosikan tata pemerintahan yang baik dan memerangi penyakit menular di Nigeria. Usahanya pada tahun 2004 membuatnya mendapatkan kehormatan tertinggi oleh Dewan Penganugerahan Penghargaan Perdamaian Dunia.
Sumber: https://prabowosubianto.com/jenderal-yakubu-gowon/