Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur belum menetapkan besaran bonus kepada para atlet Kaltim berprestasi pada Pekan Olahraga Nasional XXI di Sumatera Utara dan Aceh tahun 2024. Penjabat Gubernur Provinsi Kaltim Akmal Malik hanya menginstruksikan kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kaltim untuk mempersiapkan para atlet dengan sebaik- baiknya.
“Saat ini, posisi Kaltim masuk empat besar saat babak kualifikasi PON 2023, Ia berharap prestasi tersebut bisa dipertahankan pada PON mendatang,” kata Akmal Malik di Samarinda, Kamis.
Akmal Malik berharap KONI Kaltim terus mempersiapkan atlet-atlet yang akan berlaga di PON Aceh-Sumut mendatang, wujudkan prestasi terbaik di tingkat nasional. Dia juga menyatakan bahwa prestasi meningkat dan anggaran kuat, sehingga berharap pihak berwenang bisa menambah bonus bagi peraih juara satu atau peraih medali emas.
Sementara itu, Ketua KONI Kaltim Rusdiansyah Aras melaporkan sebanyak 850 atlet sudah dipersiapkan untuk berlaga di PON XXI Aceh-Sumut, pada September 2024.
Rusdi telah mengusulkan kepada Penjabat Gubernur Kaltim untuk menaikkan besaran bonus PON sebesar Rp 300 juta untuk peraih emas. Pada PON ke-18 di Riau 2012, atlet Kaltim peraih medali emas mendapat bonus Rp 250 juta, namun bonus tersebut berkurang saat PON ke-19 di Jawa Barat 2016. Pada PON Papua 2020, Kaltim finis di posisi ketujuh. Kaltim masih berada di bawah kontingen Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua, Bali, dan Jawa Tengah.
Kontingen Kaltim mengumpulkan 25 medali emas, 33 medali perak, dan 42 perunggu. Sementara besaran bonus yang diberikan untuk peraih medali emas sebesar Rp 250 juta.