Prabowo Subianto menulis tentang pengalamannya dengan Bapak Mohammad Noer, atau Cak Noer. Meskipun baru mengenal beliau setelah pensiun dan hanya bertemu sebentar ketika beliau menjadi duta besar di Prancis, Prabowo mempunyai kesempatan untuk berbincang-bincang lebih dalam setelah beliau pensiun dan kembali ke Surabaya.
Sebagai tokoh Jawa Timur yang dekat dengan rakyat, Prabowo merasa perlu untuk berdiskusi dengan beliau. Pada saat itu, Prabowo menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), dan beliau berkenan memberi pengarahan dalam sebuah seminar yang diselenggarakan oleh HKTI di Surabaya. Setelah itu, Prabowo beberapa kali berbincang dengan beliau.
Pandangan Cak Noer tentang pembangunan perekonomian di pedesaan dan ekonomi kerakyatan cocok dengan pendapat Prabowo. Mereka yakin bahwa Indonesia bisa mandiri dan swasembada pangan, serta memberikan penghasilan yang lebih adil kepada para petani yang merupakan kelompok produsen yang vital bagi kemerdekaan suatu bangsa.
Cak Noer sering mengajak staf utamanya melakukan perjalanan dari desa ke desa. Dia sering menghadiri rapat gubernur di pendopo desa, kecamatan, dan kabupaten. Dalam sebulan, beliau bisa dua hingga tiga minggu berada di luar ibu kota provinsi, lebih sering berada di desa maupun di kecamatan. Dari situ, beliau bisa melihat dan menangkap kesulitan yang dialami di pedesaan.
Sumber: https://prabowosubianto.com/raden-panji-muhammad-nur/