Menelusuri Pengalaman dengan Pak Tarub
Prabowo Subianto adalah lulusan angkatan ’65 yang pertama kali berinteraksi dengan Pak Tarub ketika beliau menarik Prabowo dari posisi Kepala Staf Brigade menjadi komandan Pusdikpassus di Batujajar. Prabowo menganggap kejadian ini sebagai sebuah kehormatan.
Pak Tarub menugaskan Prabowo untuk membenahi Batujajar dan menyaingi pasukan terbaik di dunia. Prabowo menerima misi tersebut dengan dukungan penuh dari Pak Tarub, yang juga mengajarinya untuk menilai kualitas sebuah pasukan dari kurikulum pendidikan mereka.
Sebelum menjabat komandan Pusdikpassus, Prabowo meninjau beberapa pasukan khusus terbaik di dunia. Dari peninjauan tersebut, ia belajar pentingnya kurikulum pelatihan dan pendidikan dalam menentukan kualitas suatu pasukan. Dengan dukungan penuh dari Pak Tarub, Prabowo melakukan perubahan pada kurikulum dan mutu pelatihan komando di Batujajar.
Pak Tarub dikenal sebagai sosok yang periang, humoris, persuasif, dan jarang marah. Ia juga hobi menembak dan aktif di daerah operasi sejak masih menjadi seorang kapten.
Pak Tarub sering memberi tugas kepada Prabowo namun membiarkannya menyelesaikan tugas tersebut tanpa banyak campur tangan. Prabowo melihat sifat ini sebagai contoh kepemimpinan yang berhasil dan menerapkannya dalam memimpin anak buahnya.
Prabowo menganggap gaya kepemimpinan seperti ini berhasil terutama dalam satuan-satuan yang aktif dan kuat. Ia juga belajar dari Pak Sahala Rajagukguk tentang pentingnya memberikan perintah yang jelas namun tidak perlu terlalu detail.
Dari pengalaman dengan Pak Tarub, Prabowo belajar banyak tentang kepemimpinan dan menjadikannya sebagai contoh dalam memimpin anak buahnya di masa depan.