CEO Indodax, Oscar Darmawan, memperkirakan bahwa nilai transaksi aset kripto sepanjang tahun 2024 akan terus meningkat dan melebihi capaian tahun 2023, mengingat perkembangan kripto yang pesat di Indonesia. Menurutnya, total transaksi kripto tahun 2024 kemungkinan akan lebih besar daripada tahun sebelumnya, dengan total transaksi kripto di Indonesia saat ini mencapai 33 persen dari tahun sebelumnya.
Data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menunjukkan bahwa total nilai transaksi aset kripto sepanjang tahun 2023 mencapai Rp149,25 triliun. Bappebti juga telah menargetkan total transaksi tahun ini mencapai Rp800 triliun, seperti pada tahun 2021. Oscar menyatakan bahwa hal ini memungkinkan terjadi, terutama dengan adanya halving Bitcoin dan altcoin seasons.
Oscar juga menyoroti potensi yang besar di Indonesia, terutama dengan lonjakan bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2045. Karakteristik masyarakat Indonesia yang cenderung FOMO (fear of missing out) menjadi pemicu untuk peningkatan transaksi kripto di Indonesia. Dengan mayoritas penduduk Indonesia berada dalam rentang usia 15 hingga 64 tahun, banyak orang berani untuk mencoba hal baru dan takut ketinggalan tren.
Selain populasi yang memadai, Oscar juga menekankan pentingnya dukungan dari regulator untuk perkembangan aset kripto di Indonesia. Ia mencatat bahwa regulator di Indonesia telah membuka diri bagi industri kripto, menciptakan ekosistem kripto yang sehat. Oscar juga mengungkapkan bahwa OJK, lembaga yang mengatur industri kripto di Indonesia, akan bekerja sama dengan otoritas dari negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan Uni Emirat Arab untuk menyempurnakan kerangka kebijakan pengaturan aset keuangan digital, termasuk aset kripto.
Pada Januari 2024, total investor aset kripto di Indonesia mencapai 18,83 juta orang, mengalami peningkatan sebanyak 320 ribu investor dari bulan sebelumnya. Total akumulasi nilai transaksi aset kripto sepanjang tahun 2024 mencapai Rp48,82 triliun.