Rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.175 per dolar AS sampai dengan Rp16.245 per dolar AS Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS menjelang akhir pekan melemah seiring rilis data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS), yang lebih rendah dari perkiraan. Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah dibuka tergelincir 20 poin atau 0,12 persen menjadi Rp16.208 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.188 per dolar AS. “Pertumbuhan PDB yang lebih lemah dari perkiraan dan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan membebani mata uang dolar AS dan memberikan hambatan pada mata uang rupiah,” kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva kepada ANTARA di Jakarta, Jumat. Pertumbuhan ekonomi AS turun lebih dari perkiraan, dengan pertumbuhan tahunan kuartal I-2024 melambat menjadi 1,6 persen dibandingkan sebelumnya 3,4 persen, dan jauh di bawah perkiraan 2,5 persen. Menurut Taufan, pelonggaran pertumbuhan merupakan keuntungan bagi investor yang mengharapkan percepatan penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed), namun terlalu cepat dapat menimbulkan dampak negatif terhadap perekonomian AS. Selain itu, harga pengeluaran konsumsi pribadi AS naik pada tingkat tahunan sebesar 3,4 persen di kuartal I 2024, hampir dua kali lipat laju 1,8 persen yang tercatat di kuartal IV 2023. Ia memproyeksikan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.175 per dolar AS sampai dengan Rp16.245 per dolar AS.
Data PDB AS yang lebih rendah menyebabkan Rupiah melemah
Read Also
Recommendation for You
Blok ekonomi BRICS yang baru saja menyelenggarakan pertemuan puncak ke-16 di Kazan, Rusia, pada 22-24…
Pemerintah terus meningkatkan kualitas desa wisata di Indonesia, dengan salah satunya adalah bantuan Dukungan ……
Direktur Eksekutif Indonesia Law and Democracy Studies (ILDES) Juhaidy RIzaldy Roringkon menyatakan bahwa pembentukan Badan…
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan OJK terus berupaya…
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Utara melaporkan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara pada triwulan kedua…