Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Sekjen Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) Mathias Cormann di Jakarta.
Salah satu pembahasan utama dalam pertemuan tersebut adalah terkait proses keanggotaan penuh Indonesia di OECD, setelah Cormann sebelumnya mengunjungi Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor.
Prabowo menyambut kedatangan Cormann dan Airlangga dengan ramah, dan Indonesia saat ini sedang menjalani tahapan sebagai kandidat anggota OECD, yang dikenal sebagai aksesi. Indonesia harus memenuhi standar dan persyaratan untuk menjadi anggota resmi OECD.
Indonesia menjadi kandidat anggota OECD merupakan sejarah, karena menjadi negara satu-satunya di Asia Tenggara yang mendapatkan kesempatan ini. Dukungan dari 38 negara telah diperoleh untuk Indonesia masuk dalam OECD.
OECD adalah organisasi internasional yang bertujuan untuk mempromosikan koordinasi kebijakan dan kebebasan ekonomi di antara negara-negara maju. Berdiri pada tahun 1961, OECD terdiri dari negara-negara Amerika Serikat, Eropa Barat, Jepang, Kanada, Australia, dan Selandia Baru, dengan kantor pusat di Paris, Prancis.
Anggota OECD semakin bertambah dengan masuknya Meksiko, Korea Selatan, dan beberapa negara Eropa Timur pada tahun 1990-an. Beberapa negara seperti India, Brazil, Republik Rakyat Tiongkok (RTT), dan India juga telah mendukung agenda kerja OECD.
Visi dan misi OECD adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat di negara maju, serta meningkatkan ekonomi global dan mempromosikan perdagangan dunia. Hal ini memberikan kesempatan bagi pemerintah dari berbagai negara untuk bekerja sama dalam mencari solusi.
