Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia perlu meningkatkan ekonomi syariah agar bisa menjadi yang terbaik di dunia. Menurut laporan State of The Global Islamic Economy (SGIE) 2023, ekonomi syariah Indonesia saat ini berada di peringkat ketiga setelah Arab Saudi dan Malaysia. Airlangga menekankan pentingnya meningkatkan ekonomi syariah untuk mencapai posisi nomor satu global.
Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah, dengan jumlah santri mencapai 4,8 juta dan pondok pesantren sebanyak 39,6 ribu di seluruh negeri. Sebanyak 12.469 pesantren, hampir 40 persen dari total pesantren, memiliki potensi ekonomi di berbagai sektor seperti pertanian, peternakan, perikanan, dan usaha mikro kecil.
Airlangga juga menekankan peran penting pesantren dalam pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat. Upaya pemerintah dalam mendorong keuangan inklusif juga disorot, dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 untuk memperluas akses keuangan kepada masyarakat melalui kerja sama dengan pesantren dan lembaga pendidikan lainnya.
Momentum Milad Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Ke-46 di Pondok Pesantren Mama Bakry, Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi ajang untuk merayakan pencapaian dan mengevaluasi langkah-langkah selanjutnya dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pemimpin ekonomi syariah dunia.