Crypto Analyst Reku Fahmi Almuttaqin menyatakan bahwa penurunan inflasi Amerika Serikat (AS) memiliki potensi positif bagi investor untuk mempertimbangkan investasi dalam aset kripto. Dia mengingatkan bahwa pasar kripto memiliki dinamika tinggi sehingga investor perlu melakukan keputusan investasi dengan bijak.
Inflasi Indeks Harga Belanja Personal (PCE) AS turun menjadi 2,6 persen secara tahunan (YoY) pada Mei 2024, menurun dari 2,7 persen pada April 2024. Dalam konteks ini, Reku melihat adanya pemulihan harga Bitcoin dan tanda awal pembalikan tren harga setelah data inflasi PCE dirilis. Bitcoin meningkat sekitar 6 persen setelah data tersebut, dari $60.000 menjadi $63.500 dolar AS.
Selain Bitcoin, aset kripto lainnya juga mengalami pemulihan harga, termasuk aset kripto dari sektor infrastruktur dan meme coin. Meskipun demikian, Reku mengingatkan bahwa aset kripto alternatif memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan Bitcoin.
Pengaruh situasi ekonomi AS terhadap pasar kripto semakin terlihat belakangan ini. Cryptokoryo melaporkan bahwa Alts Buy Signal menunjukkan situasi strong buy untuk altcoin, menunjukkan potensi yang besar bagi aset kripto alternatif selain Bitcoin. Namun, investor tetap diimbau untuk berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam pengambilan keputusan investasi.
Fahmi juga menyoroti inovasi dan potensi teknologi yang dimiliki oleh beberapa altcoin, yang mungkin di masa depan akan memberikan nilai manfaat yang lebih besar dibandingkan Bitcoin. Dia mengajak investor untuk terus memantau pasar dan melakukan diversifikasi portofolio investasi.
Selain itu, dalam menyikapi perkembangan pasar kripto, Reku menyarankan investasi yang cermat, menabung rutin, dan memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia. Peluang investasi kripto di masa depan terlihat menjanjikan, namun tetap diperlukan kehati-hatian dalam pengelolaan investasi.
Penulis: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ahmad Wijaya