Holding BUMN asuransi, penjaminan dan investasi, Indonesia Financial Group (IFG), beserta anggotanya, telah menandatangani Piagam Komitmen Anti-Fraud dengan disaksikan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memperkuat implementasi sistem anti-fraud dalam ekosistem holding tersebut.
“Kerja sama ini merupakan keseriusan IFG dan anggota holding untuk mencegah terjadinya fraud melalui implementasi tata kelola yang baik dan manajemen risiko yang efektif dalam operasional bisnis perusahaan,” kata Wakil Direktur Utama IFG Haru Koesmahargyo di Jakarta, Selasa.
Upaya tersebut bertujuan untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap industri keuangan khususnya sektor asuransi, penjaminan dan investasi. Hal ini sejalan dengan amanat dari Kementerian BUMN agar berbagai perusahaan milik negara terus melakukan implementasi sistem tata kelola yang baik, manajemen risiko yang efektif, serta pengendalian internal yang mampu menekan risiko kecurangan di lingkungan BUMN.
Selain itu, upaya tersebut merupakan bentuk kepatuhan pihaknya terhadap Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 tahun 2024 tentang Penerapan Strategi Anti-Fraud bagi Lembaga Jasa Keuangan.
Acara penandatanganan piagam tersebut juga diisi dengan diskusi dan sosialisasi oleh BPKP mengenai penerapan strategi penerapan anti-fraud di ekosistem BUMN. Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi Agustina Arumsari menyampaikan komitmen pihaknya untuk mendukung peningkatan kinerja dan tata kelola di BUMN, khususnya dalam ekosistem holding IFG.
Ia berharap kerja sama tersebut dapat menjadi salah satu upaya IFG dalam meningkatkan kesadaran dan komitmen dalam mencegah terjadinya fraud di ekosistem perseroan yang berdampak pada peningkatan kepercayaan dari masyarakat.
Holding IFG beranggotakan sejumlah perusahaan asuransi dan penjaminan, yakni PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life). Terdapat pula perusahaan investasi dan manajemen yang menjadi anggota holding tersebut, yaitu PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Bahana Kapital Investa, dan PT Grahaniaga Tatautama.