PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah berhasil mengelola Asset Under Custody (AUC) dengan jumlah lebih dari Rp110 triliun hingga November 2024. Direktur Treasury & International Banking BSI, Ari Rizaldi, mengungkapkan bahwa BSI terus mengembangkan bisnis dari berbagai segmen retail dan wholesale untuk mendukung ekosistem halal di Indonesia. BSI fokus pada pengembangan layanan wholesale di pasar modal, treasury, dan trade services.
Sebagai bank syariah, BSI menawarkan layanan capital market berbasis syariah seperti safekeeping, fund services, wali amanat, dan keagenan. Bisnis treasury BSI memberikan solusi finansial inovatif dan terpercaya, termasuk transaksi Pasar Uang Valuta Asing Berbasis Syariah. BSI juga menjadi satu-satunya bank syariah yang menjadi Primary Dealer Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Kementerian Keuangan.
Selain itu, BSI terus mengembangkan ekosistem wholesale melalui layanan trade finance dan value chain. Bisnis trade finance, value chain, dan cash management BSI, telah mengalami pertumbuhan sekitar 14 persen dengan volume transaksi lebih dari Rp415 triliun hingga November 2024. BSI juga memberikan penghargaan kepada para stakeholder yang telah berkontribusi pada pertumbuhan bisnis perseroan melalui acara “Client’s Appreciation Day: Growing Stronger Together Toward 2025”.
Dengan komitmen untuk memberikan layanan terbaik dalam industri capital market, treasury, dan trade services, BSI telah mendapatkan pengakuan internasional sebagai Best Islamic Custody Bank. Penghargaan pun diberikan kepada para nasabah pasar modal syariah BSI dalam berbagai kategori seperti Most Active Bank in Treasury Sharia Partnerships dan Most Active Global Trade Transaction. BSI tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan demi kepuasan investor dan stakeholders.