Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya (PVML) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman, meramalkan bahwa pembiayaan modal ventura tahun 2025 akan tetap terjaga. Data rencana bisnis dari perusahaan modal ventura (PMV) menunjukkan proyeksi bahwa penyertaan/pembiayaan akan tetap terjaga. Namun, perusahaan perlu siap menghadapi kondisi ekonomi yang bisa mempengaruhi kinerja mereka, terutama terkait dengan kemungkinan adanya “tech winter”.
Untuk meningkatkan industri modal ventura, OJK telah menerbitkan Peraturan Nomor 25 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Usaha PMV dan PMV Syariah. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat lebih fokus dalam menjalankan kegiatan usaha berdasarkan kategori usaha Venture Capital Corporation (VCC) atau Venture Debt Corporation (VDC). Selain itu, Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Modal Ventura 2024-2028 telah diterbitkan sebagai panduan arah pengembangan industri ini, termasuk upaya peningkatan nilai penyertaan/pembiayaan PMV dan PMV Syariah.
Pada November 2024, pembiayaan/penyertaan perusahaan modal ventura mengalami kontraksi sebesar 7,46 persen year on year (yoy) menjadi Rp16,09 triliun. Sektor perdagangan menyumbang sebesar 43,23 persen dari pembiayaan/penyertaan tersebut, diikuti oleh sektor keuangan dan asuransi sebesar 13,08 persen, serta sektor penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan, dan penunjang usaha lainnya sebesar 12,68 persen. Itu daftar fakta menarik yang mendukung prospek pembiayaan modal ventura di tahun-tahun mendatang.
