Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, memperkirakan bahwa kebijakan Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga dapat mendorong penguatan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Diperkirakan bahwa dampak kebijakan BI mulai mereda sehingga potensi penguatan rupiah semakin kuat. Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Januari 2025, diputuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI-Rate sebesar 25 basis poin, berada di level 5,75 persen. Suku bunga deposit facility turun 25 basis poin menjadi di level 5 persen, sementara suku bunga lending facility turun 25 basis poin menjadi di level 6,5 persen. Data penjualan ritel AS yang naik melambat dinilai sebagai dukungan sentimen risk-on terhadap kurs rupiah. Sentimen risk-on menunjukkan optimisme pelaku pasar terhadap kondisi perekonomian. Proyeksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan bergerak di kisaran Rp16.300-Rp16.400. Pada pembukaan perdagangan Jumat, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 14 poin atau 0,09 persen menjadi Rp16.362 per dolar AS.
“Potensi Penguatan Rupiah Berkat Penurunan BI-Rate”

Read Also
Recommendation for You

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan Survei Nasional Literasi dan…

Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,04 triliun untuk bantuan dana desa…

Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah mulai dari tingkat pusat hingga daerah telah menjadi…

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK memiliki komitmen kuat untuk memastikan setiap pedagang kripto yang terdaftar…

Anggota I Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Nyoman Adhi Suryadnyana menegaskan pentingnya hasil pemeriksaan BPK yang…