Bank Negara Indonesia (BNI) telah memiliki eksposur dalam industri hilirisasi terkait sektor mineral, batubara, perkebunan, dan kehutanan dengan total portofolio sekitar Rp60 triliun. Hal ini menandakan komitmen BNI dalam mendukung program hilirisasi pemerintah. Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menegaskan bahwa perseroan siap mendukung program hilirisasi melalui inovasi dan layanan pembiayaan. Sementara itu, portofolio pembiayaan berkelanjutan perseroan mencapai Rp190,5 triliun pada tahun 2024, di mana Rp73,4 triliun dialokasikan untuk pembiayaan hijau dan Rp117 triliun untuk UMKM. BNI juga berkomitmen sebagai mitra strategis dalam mendukung transisi hijau dengan meningkatkan pembiayaan Sustainability Linked Loan. Selain itu, penerapan manajemen risiko dalam penyaluran pembiayaan juga telah dilakukan oleh BNI sesuai panduan Climate Risk Management System dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kinerja intermediasi BNI tumbuh positif pada tahun 2024, dengan pertumbuhan kredit yang didukung oleh segmen korporasi dan konsumer. Tingkat kredit macet, indikator risiko kredit, serta credit cost juga menunjukkan penurunan yang positif.
“Portofolio BNI: Capai Rp60 Triliun di Hilirisasi – Wawasan Terkini”

Read Also
Recommendation for You

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK memiliki komitmen kuat untuk memastikan setiap pedagang kripto yang terdaftar…

Anggota I Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Nyoman Adhi Suryadnyana menegaskan pentingnya hasil pemeriksaan BPK yang…

Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, menanggapi penurunan inflasi…

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menegaskan komitmennya dalam meningkatkan pengelolaan risiko internal melalui perbaikan berkelanjutan…

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan memberikan penjelasan mengenai surat teguran yang diterima oleh wajib…