Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengungkapkan bahwa penguatan nilai tukar rupiah terjadi berkat ekspektasi stabilitas kurs mata uang setelah pengumuman revisi terbaru terkait Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA). Diharapkan kebijakan baru ini mampu menstabilkan nilai tukar rupiah dengan peningkatan lama penyimpanan DHE SDA dan persentase yang harus ditempatkan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa peningkatan masa penempatan dan persentase DHE SDA berpotensi meningkatkan cadangan devisa Indonesia hingga lebih dari 90 miliar dolar AS. Dampak dari hal ini terlihat pada penurunan yield Surat Berharga Negara (SBN) yang mengikuti apresiasi rupiah. Volume perdagangan obligasi pemerintah juga mengalami penurunan. Meskipun demikian, kepemilikan asing pada obligasi IDR menurun namun diperkirakan nilai tukar USD/IDR akan berada dalam rentang tertentu. Pada pembukaan perdagangan hari Kamis, nilai tukar rupiah mengalami apresiasi menjadi Rp16.264 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.280 per dolar AS. Kondisi ini menjadi indikasi positif terhadap penguatan rupiah dan stabilitas nilai tukar.
“Rupiah Kuat Setelah Perubahan Kebijakan DHE SDA”

Read Also
Recommendation for You

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan empat kebijakan prioritas untuk mendukung program prioritas pemerintah dalam…

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyoroti perlunya konsolidasi lintas sektor…

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) telah mengalokasikan belanja modal sebesar Rp1 triliun untuk…

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy menekankan pentingnya menjaga pertumbuhan…

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, melakukan peninjauan di lahan pertanian Desa Danda Jaya, Kabupaten…