Rupiah Menguat karena Permintaan Trump agar Suku Bunga AS Segera Diturunkan
Nilai tukar rupiah menguat karena Presiden AS, Donald Trump, meminta untuk menurunkan suku bunga di AS. Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa hal ini merupakan dampak dari kebijakan ekonomi pro-Trump yang membutuhkan dukungan suku bunga rendah. Meskipun demikian, keputusan untuk menurunkan suku bunga adalah wewenang Federal Reserve (The Fed).
Sentimen positif dalam negeri, seperti revisi kebijakan Dana Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA), diyakini akan tetap mendukung penguatan rupiah dalam jangka panjang. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, perkiraan kurs rupiah berada dalam kisaran Rp16.150-Rp16.300 per dolar AS.
Pada pembukaan perdagangan, nilai tukar rupiah menguat 61 poin atau 0,37 persen menjadi Rp16.223 per dolar AS. Hal ini merupakan respons positif terhadap permintaan Trump dan sentimen dalam negeri. Kesimpulan dari perkembangan ini menunjukkan potensi penguatan rupiah lebih lanjut di masa depan.