Tim Pembina Samsat Jawa Barat yang terdiri dari Bapenda Jabar, Ditlantas Polda Jabar, dan Jasa Raharja saat ini sedang aktif menelusuri 5,4 juta penunggak pajak sebagai upaya untuk menekan angka penunggak pajak kendaraan bermotor di wilayah tersebut. Dalam hal ini, Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik, menyatakan bahwa strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sudah dibahas bersama Tim Pembina Samsat Jabar. Jumlah potensi aktif PKB di Jawa Barat mencapai 17.032.596 unit, di mana sekitar lima juta unit kendaraan masih belum melakukan pembayaran pajak.
Menurut Dedi, kesadaran masyarakat dalam membayar pajak kendaraan akan berdampak langsung pada peningkatan pembangunan di berbagai sektor, sesuai dengan visi yang diinginkan oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi. Untuk mencapai tujuan tersebut, Dedi menekankan pentingnya pendapatan yang dikelola agar dapat maksimal, di mana PKB menyumbang nilai terbesar pada pendapatan daerah sebesar Rp9,48 triliun.
Untuk menekan angka kendaraan bermotor berstatus menunggak, Tim Pembina Samsat telah menyusun beberapa strategi termasuk melakukan penelusuran KTMDU secara door to door, melaksanakan operasi gabungan di berbagai wilayah kabupaten dan kota, serta meningkatkan sistem digitalisasi layanan pembayaran PKB. Selain itu, program relaksasi dan sosialisasi ketaatan membayar pajak juga menjadi fokus dalam strategi yang diterapkan.
Dirlantas Polda Jabar, Kombes Pol Ruminio Ardano, menegaskan bahwa kesadaran masyarakat dalam membayar pajak kendaraan sangat penting. Pendataan yang melibatkan berbagai instansi seperti polisi, pemerintah daerah, dan Jasa Raharja juga menjadi bagian dari strategi dalam menekan angka penunggak pajak di wilayah Jawa Barat. Upaya proaktif, sosialisasi, serta peningkatan pelayanan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendukung penegakan pajak yang efektif.