Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyoroti perlunya konsolidasi lintas sektor dalam menghadapi kebijakan efisiensi atau pengetatan anggaran pemerintah. Sultan menyatakan bahwa konsolidasi adalah langkah strategis untuk membuka ruang kesempatan dalam membiayai pembangunan dan menjalankan program kerja yang kreatif. Menurutnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak lagi dapat menjadi penopang utama pembangunan, karena hanya bersifat subsidi sekitar 20 persen dari anggaran negara. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama kolaboratif untuk menjaga keberlanjutan pembangunan di tengah pengetatan fiskal. Sultan juga mendorong kesadaran kolektif dalam berjejaring dan bekerja sama di Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY 2024, untuk merasakan manfaat ekonomi bersama dan menghadapi keuntungan serta risiko yang muncul. Dia juga menekankan pentingnya kerja sama dengan dunia industri agar dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada di dalam negeri. Sultan berpendapat bahwa pemerintah harus memberi kemudahan dan tidak mempersulit upaya dalam bersaing di pasar global. Dengan demikian, Indonesia akan mampu mengurangi ketergantungan pada luar negeri dan memberdayakan sumber daya yang dimiliki secara optimal.
Sultan HB X: Konsolidasi anggaran untuk efisiensi

Read Also
Recommendation for You

Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial (DKMP) Bank Indonesia (BI), Solikin M Juhro, mengungkapkan bahwa krisis ekonomi…

Presiden RI Prabowo Subianto menginginkan perampingan struktur komisaris di perbankan BUMN, dengan menekankan agar posisi…

Dalam upaya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan akses pembiayaan cepat dan mudah, Pegadaian memperkenalkan program…

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan bahwa keputusan besaran dividen dalam Rapat Umum Pemegang…

PT Pintu Kemana Saja, pengembang aplikasi perdagangan kripto PINTU, memberikan alternatif dalam mengirimkan Tunjangan Hari…