Platform asal China, TikTok, kembali tersedia di App Store dan Google Play Store setelah mengalami penundaan pemblokiran di Amerika Serikat (AS). Penundaan ini terjadi sebagai respons terhadap aturan yang mewajibkan ByteDance, perusahaan induk TikTok, untuk melakukan divestasi agar tetap beroperasi di AS. Presiden AS, Donald Trump, kemudian memberikan waktu 75 hari untuk TikTok mencapai kesepakatan yang memungkinkannya tetap beroperasi di AS, meskipun Google dan Apple telah menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka.
Para analis menduga penundaan ini disebabkan Google dan Apple sedang menunggu jaminan keamanan hukum terhadap aplikasi TikTok. Aplikasi tersebut kembali tersedia untuk diunduh pada Kamis (13/2), dengan jumlah unduhan yang signifikan. Konflik antara TikTok dan AS terkait masalah keamanan nasional semakin memanas setelah Presiden Joe Biden menandatangani undang-undang yang memaksa ByteDance untuk menjual aset TikTok di AS.
Perkembangan terbaru menunjukkan TikTok memiliki waktu 75 hari untuk mencari solusi agar tetap beroperasi, dengan kemungkinan perpanjangan waktu yang diusulkan oleh Trump. Potensi nilai bisnis TikTok yang mencapai US$50 miliar menarik perhatian Frank McCourt, mantan pemilik Los Angeles Dodgers, yang tertarik untuk mengakuisisi platform ini. Mayoritas pembeli potensial sedang melakukan pembicaraan dengan pihak terkait, dengan keputusan masa depan TikTok diperkirakan akan diambil pada bulan Februari.
