Menurut Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, survival rate startup di Indonesia saat ini mencapai 10 persen, yang cukup tinggi dibandingkan dengan rata-rata global yang hanya sekitar 1 persen. Menkomdigi menjelaskan bahwa angka kegagalan startup di Indonesia memang 10 persen, bukanlah survival ratenya. Namun demikian, Indonesia memiliki salah satu survival rate tertinggi di dunia. Saat ini, terdapat lebih dari 3.000 startup yang terdata di Komdigi, dengan sekitar 1.300 di antaranya mendapatkan pendampingan langsung. Meutya mengungkapkan optimisme terhadap pertumbuhan startup Indonesia dengan adanya pelatihan digital talent yang lebih masif di bawah pemerintahan Presiden Prabowo.
Meutya juga menyoroti capaian gemilang Indonesia di kancah Asia Tenggara dalam ajang ASEAN Digital Awards 2025. Dari total 18 penghargaan yang diberikan, startup Indonesia berhasil menyabet 9 medali, termasuk empat medali emas, tiga medali perak, dan dua medali perunggu. Keberhasilan ini dianggap sebagai bukti bahwa ekosistem startup Indonesia tak hanya berkembang pesat, tetapi juga mampu bersaing secara internasional. Meutya berharap bahwa kerja keras para pelaku startup akan terus mengharumkan nama bangsa di tingkat global.