Marc Marquez dan Francesco Bagnaia telah mulai menjalani hubungan mereka sebagai rekan setim resmi Ducati. Keduanya terlihat bekerja sama dengan harmonis selama pramusim, mengembangkan motor yang didasarkan pada Desmosedici GP24. Baik Marquez maupun Bagnaia melakukan diskusi di tes Sepang dan Buriram, memilih mesin, sasis, dan aero fairing dari motor Italia tahun sebelumnya.
Meskipun keduanya telah memulai dengan baik, muncul keraguan tentang bagaimana hubungan mereka akan berkembang saat mereka bersaing di lintasan. Pablo Nieto, manajer tim Pertamina Enduro VR46, mengungkapkan bahwa persaingan dalam perebutan gelar bisa mempengaruhi hubungan keduanya di masa depan.
Nieto juga memberi pandangan tentang Marc Marquez, menyebutnya sebagai pembalap yang akan menjadi referensi di musim ini. Dia juga memuji Francesco Bagnaia, mengatakan bahwa kepercayaan diri yang dimiliki Bagnaia akan membuatnya bisa bersaing. Namun, Nieto tetap waspada akan potensi perubahan hubungan keduanya saat mereka berjuang untuk gelar juara dunia.
Selain itu, Nieto juga membahas kemungkinan kedatangan Pedro Acosta ke tim VR46, mencatat bahwa tim memiliki dua pembalap yang mampu bersaing dengan baik. Ditanya mengenai filosofi tim dalam pengembangan pembalap muda, Nieto menyatakan bahwa proyek VR46 bertujuan untuk membawa pembalap muda dari berbagai kejuaraan ke level tertinggi MotoGP.
Sebagai tim yang sukses dalam mengembangkan bakat, VR46 tetap terbuka terhadap kemungkinan perubahan dan inovasi, seperti yang terjadi dengan pembalap Marco Bezzecchi yang kini menjadi pembalap resmi Aprilia. Dengan kesuksesan yang telah dicapai dengan pembalap seperti Bagnaia dan Morbidelli, VR46 bertekad untuk terus membawa bakat baru ke dunia MotoGP.