Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mencatat serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Pulau Dewata mencapai Rp10,81 triliun selama tahun 2024, meningkat dari Rp8,93 triliun pada tahun sebelumnya. Realisasi KUR ini diterima oleh 137.591 debitur, melebihi target penyaluran sebelumnya yang hanya mencapai Rp8,91 triliun dan 122 ribu debitur. Secteur perdagangan besar dan eceran meraih porsi terbesar dari realisasi KUR di Bali, diikuti oleh sektor pertanian dan industri pengolahan. Pertumbuhan ekonomi di Bali yang diwarnai dengan sektor pariwisata yang tumbuh positif turut mendorong kinerja kredit di wilayah ini, dengan harapan penyaluran KUR di Bali akan terus tumbuh positif selama tahun 2025. Sedangkan secara nasional, realisasi KUR pada tahun 2024 mencapai Rp280,28 triliun, mendorong pertumbuhan sektor riil dan UMKM. Pemerintah telah menetapkan target penyaluran KUR nasional maksimal pada 2025 hingga Rp300 triliun, berusaha untuk mendukung sektor-sektor produktif dan UMKM. Seperti diulas dalam laporan dari Dewa Ketut Sudiarta Wiguna untuk ANTARA, optimalisasi penyaluran KUR akan terus menjadi prioritas dalam mendukung perekonomian Indonesia.
Serapan KUR di Bali: Rp10,81 Triliun

Read Also
Recommendation for You

Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, menilai pelemahan nilai tukar (kurs)…

Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal Otoritas Jasa Keuangan (Satgas PASTI OJK) menyarankan agar masyarakat…

Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Febrian Alphyanto Ruddyard, mengungkapkan…

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah menerima total 40 laporan terkait entitas…

Keputusan Moody’s Investors Service untuk mempertahankan peringkat kredit Indonesia pada level Baa2 dengan outlook stabil…