Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berbicara tentang kemungkinan pengembalian spektrum setelah merger XL Axiata dan Smartfren. Menurut Dirjen Infrastruktur Digital Komdigi Wayan Toni Supriyanto, ada kemungkinan sebagian spektrum akan dikembalikan tetapi keputusan akhir akan bergantung pada nilai yang dimiliki spektrum tersebut. Komdigi saat ini sedang mengkaji merger tersebut dan melihat gambaran serta data terkait komitmen pembangunan entitas baru yang bakal terbentuk dari merger XL Axiata dan Smartfren.
Selain itu, Komdigi juga tengah mempertimbangkan rencana pemanfaatan frekuensi yang dimiliki oleh kedua operator tersebut serta rencana pembangunan pasca merger. Wayan menyatakan bahwa keputusan akhir akan diambil dalam satu hingga dua pekan mendatang setelah persetujuan prinsip dikeluarkan. Setelah semua proses selesai, entitas baru yang bernama XLSmart akan mendapatkan izin yang telah disesuaikan dan tidak lagi terpisah-pisah.
Dalam perjanjian definitif untuk penggabungan, XL Axiata disebut akan bertahan sebagai entitas tersendiri sementara Smartfren dan SmartTel akan bergabung menjadi bagian dari XLSmart. Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama dengan pengaruh yang sama terhadap arah dan keputusan strategis entitas baru tersebut. Kesepakatan penggabungan ini mencapai nilai perusahaan pra-sinergi sebesar Rp 104 triliun atau USD 6,5 miliar dan diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi masyarakat maupun pemegang saham kedua perusahaan.
