Gletser di seluruh dunia dilaporkan mencair lebih cepat daripada sebelumnya, dengan perubahan iklim menjadi penyebab utamanya. Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature mengungkapkan bahwa pencairan gletser yang cepat dapat meningkatkan permukaan air laut global hingga 32 sentimeter. Secara keseluruhan, semua gletser di dunia telah kehilangan sekitar 5 persen volumenya sejak awal abad ini, dengan laju pencairan yang semakin meningkat dalam satu dekade terakhir.
Studi ini melibatkan 35 tim peneliti dari seluruh dunia yang menggabungkan lebih dari 230 perhitungan gletser di berbagai wilayah. Pengukuran dilakukan dengan berbagai metode, mulai dari pengukuran lapangan hingga data satelit. Meskipun pengukuran langsung memberikan hasil yang lebih rinci, namun hanya dapat dilakukan pada sebagian kecil dari total 200 ribu gletser di dunia.
Gletser di luar lapisan es utama Greenland dan Antartika kehilangan sekitar 270 miliar ton es per tahun rata-rata selama periode 2000-2023. Penulis utama studi, Michael Zemp dari World Glacier Monitoring Service, menggambarkan jumlah ini setara dengan konsumsi air global selama 30 tahun.
Perubahan ukuran gletser adalah salah satu indikator perubahan iklim, di mana dalam kondisi iklim stabil, ukuran gletser tidak akan berubah. Namun, akibat meningkatnya suhu udara akibat aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil, gletser terus mengalami penyusutan selama dua dekade terakhir.
Gletser membutuhkan waktu untuk sepenuhnya merespons perubahan iklim, dan tergantung pada ukurannya, proses ini dapat memakan waktu bertahun-tahun hingga dekade. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan gambaran yang jelas bahwa gletser akan terus mencair dalam beberapa tahun mendatang.
