Peluncuran F1 di London telah menimbulkan dampak di Red Bull. Masalahnya dimulai dengan cemoohan terhadap bos tim Christian Horner yang menimbulkan pertanyaan apakah insiden sebelumnya telah merusak merek tersebut secara permanen. Selain itu, Max Verstappen juga menjadi sasaran ejekan dari penonton, membuatnya merasa kecewa dengan situasi tersebut. Reaksi yang “memalukan” ini diungkapkan oleh sang ayah, Jos Verstappen, melalui wawancara di kanal YouTube racexpress.
Di sisi lain, FIA menanggapi ejekan tersebut dengan sebuah pernyataan, mendesak para penggemarnya untuk memberi hormat kepada semua kompetitor tanpa memandang asal-usul mereka. CEO Red Bull, Oliver Mintzlaff, dan konsultan motorsport Red Bull, Helmut Marko, juga turut merasakan ketidaknyamanan dengan reaksi negatif penonton. Hal ini dicatat dalam pertemuan Dewan Olahraga Motor Dunia berikutnya.
Namun, tidak semua pihak merasa negatif terhadap peluncuran F1 tersebut di London. Helmut Marko melihat acara tersebut sebagai sebuah kesuksesan dengan jumlah penonton yang besar, menunjukkan tren positif dalam pemasaran Formula 1. Di masa depan, Liberty Media juga diyakini akan menjadwalkan acara peluncuran F1 setiap tahun, memberikan kesempatan bagi negara-negara tertentu untuk menjadi tuan rumah acara tersebut.
Dengan perkembangan ini, Liberty Media kemungkinan akan membuka sumber pemasukan tambahan dan memberikan kesempatan bagi para penggemar untuk terlibat lebih dekat dengan dunia Formula 1. Meskipun Max Verstappen mengancam untuk tidak hadir pada peluncuran F1 berikutnya di Inggris, masih banyak dinamika yang bisa terjadi di dunia balap mobil mendatang.
