Direktur Policy+ Raafi Seiff menekankan pentingnya pengawasan dan akuntabilitas dalam praktik ESG di sektor perbankan. Menurutnya, pengawasan yang tepat akan mendorong praktik ESG yang akuntabel melalui kritik dan saran dari berbagai pihak. Namun, di Indonesia, pengawasan dan akuntabilitas untuk praktik ESG oleh bank masih minim, karena kritik dan saran masih terbatas.
Selain itu, Raafi juga menyoroti terbatasnya peraturan nasional terkait standardisasi ESG yang masih terlalu fokus pada aspek lingkungan. Regulasi-regulasi diharapkan juga memperhatikan aspek sosial dan tata kelola untuk menghindari ketimpangan dalam implementasi ESG. Laporan ESG oleh bank-bank di Indonesia saat ini menunjukkan perbedaan tingkat kejelasan, variasi konten, dan kedalaman praktik yang dilakukan.
Institusi keuangan memiliki peran penting dalam memahami ESG dalam praktik bisnis di tengah meningkatnya kesadaran konsumen. Bank memiliki kemampuan untuk memengaruhi tingkah laku, tren investasi, dan dampak sosial yang dilakukan perusahaan. Melalui fasilitas pembiayaan dalam inisiatif berkelanjutan, manajemen risiko, advokasi, edukasi, dan inovasi produk, bank dapat memberikan kontribusi positif dalam implementasi praktik ESG.
