Adopsi kecerdasan buatan generatif (GenAI) telah menyebar ke berbagai sektor, termasuk dalam industri otomotif. Adopsi ini telah mengubah cara mobil dirancang dan digunakan. Direktur Negara Google Cloud Indonesia, Fanly Tanto, menjelaskan bahwa AI akan membawa peningkatan efisiensi yang signifikan dalam operasional administratif pada belakang layar. Contohnya adalah pabrikan mobil seperti Toyota yang telah menggunakan AI dalam fasilitas perakitan mereka.
Fanly mengatakan bahwa Toyota telah berhasil mengotomatiskan 10.000 jam kerja tugas repetitif dan padat karya dengan bantuan AI Hypercomputer dari Google Cloud. Hal ini memungkinkan pekerja manusia untuk fokus pada pekerjaan yang lebih strategis seperti analisis data untuk optimalisasi produksi dan pengendalian kualitas. Di sisi lain, dalam proses perakitan, tim riset dan pengembangan dapat memanfaatkan alat visualisasi berbasis AI generatif untuk melakukan simulasi dan evaluasi desain dengan cepat.
Selain itu, dalam fase maintenance, mesin pencari internal berbasis AI generatif dapat membantu teknisi mengotomatiskan berbagai tugas umum seperti diagnosis masalah, penjadwalan inspeksi, dan perbaikan. Hal ini juga memungkinkan pemeliharaan prediktif untuk mendeteksi potensi masalah pada kendaraan lebih awal dan memperpanjang masa pakainya. Di dalam mobil, kehadiran AI multimodal memberikan interaksi yang lebih personal dan intuitif antara pengemudi dan kendaraan.
Mercedes-Benz juga menjadi salah satu pelopor dalam mengintegrasikan agen AI otomotif Google Cloud ke dalam asisten virtual MBUX. Teknologi ini memungkinkan percakapan alami dan respon yang lebih cerdas terhadap pertanyaan-pertanyaan pengemudi tanpa mengalihkan perhatian dari jalan. Dengan adopsi kecerdasan buatan dalam industri otomotif, dapat memberikan banyak manfaat dalam hal efisiensi, inovasi, dan pengalaman pengguna yang lebih baik.
