Selama bulan Maret, sejumlah fenomena astronomi menarik akan menghiasi langit. Beberapa di antaranya dapat dinikmati dengan mata telanjang, sedangkan yang lain memerlukan bantuan alat seperti teropong atau teleskop. Agar dapat melihat fenomena ini, penting untuk memastikan langit malam cerah, tidak tertutup awan tebal atau hujan, serta jauh dari polusi cahaya perkotaan.
Salah satu fenomena menarik adalah Elongasi terbesar Merkurius yang akan terjadi pada 8 Maret 2025. Ini adalah ketika Merkurius mencapai elongasi terbesarnya di timur. Selain itu, pada 13-14 Maret 2025, akan terjadi Gerhana Bulan Total. Sayangnya, fase totalitas gerhana ini tidak dapat diamati langsung di Indonesia, karena terjadi pada siang hari.
Bulan purnama Worm Moon, yang disebut demikian karena di bulan Maret, tanah mulai melunak dan cacing tanah muncul kembali, akan terjadi pada 14 Maret 2025. Sementara itu, Ekuinoks Maret akan terjadi pada 20 Maret 2025, menandai awal musim semi astronomi di belahan Bumi utara. Ada juga fenomena langka di mana cincin Saturnus akan tampak “menghilang” pada 23 Maret.
Terakhir, pada 29 Maret akan terjadi Gerhana Matahari parsial. Lokasi terbaik untuk mengamati gerhana ini adalah bagian timur Amerika Utara, sementara di Indonesia tidak akan bisa disaksikan. Dengan begitu, Maret adalah bulan yang penuh dengan fenomena astronomi menarik yang patut dinantikan.
