PortalMetroTV.info adalah situs berita yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, teknologi, hiburan, dan olahraga
Berita  

Rupiah Menguat: Alasan di Balik Kekhawatiran Pelambatan Ekonomi AS

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) melemah ke kisaran 105,6, level terendah sejak awal Desember 2024. Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar uang, menyatakan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi di AS telah memberikan penguatan terhadap kurs mata uang emerging markets seperti rupiah. Hal ini disebabkan oleh dolar AS yang melemah akibat dari penerapan tarif impor baru untuk Kanada, Meksiko, dan China yang telah berlaku, yang menciptakan ketidakpastian terhadap pertumbuhan ekonomi di AS. Pada Senin (3/3), Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa tarif impor produk dari Meksiko dan Kanada akan mulai diberlakukan pada Selasa (4/3) waktu setempat.

Meskipun efek lemahnya dolar AS terhadap emerging markets, belum tentu nilai tukar mata uang dari pasar tersebut akan menguat terhadap dolar AS, mengingat aset di pasar emerging markets lebih beresiko. Kenaikan tarif impor yang diberlakukan oleh AS terhadap berbagai negara bisa memicu perang dagang yang pada gilirannya dapat berdampak negatif terhadap ekonomi negara-negara emerging markets. Sehingga, potensi melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS menjadi Rp16.500 per dolar AS dengan level support di sekitar Rp16.400 per dolar AS.

Pada pembukaan perdagangan hari Rabu di Jakarta, nilai tukar rupiah menguat 14 poin atau sebesar 0,09 persen menjadi Rp16.431 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.445 per dolar AS. Pergerakan ini seiring dengan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi AS yang masih menjadi perhatian utama bagi pelaku pasar global. Selain itu, upaya-upaya untuk mengurangi lalu lintas narkotika di perbatasan AS dengan Kanada dan Meksiko juga memberikan dampak terhadap stabilitas nilai tukar rupiah. Keseluruhan, situasi ekonomi global yang masih labil memberikan ketidakpastian terhadap pergerakan nilai tukar mata uang dunia.

Source link