Lewis Hamilton membuktikan bahwa usia 40 tahun bukanlah halangan bagi seorang pembalap Formula 1. Meskipun Mercedes hanya menyetujui kontrak satu tahun untuk 2024, dengan klausul keluar yang digunakan oleh Hamilton untuk bergabung dengan Ferrari mulai musim 2025. Kontras dengan kepindahannya, Mercedes mendatangkan wonderkid Andrea Kimi Antonelli usia 18 tahun. Toto Wolff, prinsipal Mercedes, menjelaskan bahwa keputusan kontrak yang singkat didasari oleh pertimbangan ketajaman kognitif di olahraga ini, serta untuk melihat generasi berikutnya.
Meskipun banyak kritik terhadap komentar Wolff, Hamilton tetap tegar dengan pendiriannya. Dalam wawancara dengan Majalah Time, Hamilton menegaskan bahwa tidak ada pembanding bagi dirinya di F1. Sebagai pembalap kulit hitam pertama dan satu-satunya, Hamilton menekankan bahwa ia memiliki perjalanan dan motivasi yang unik dalam karirnya.
Meskipun Hamilton bukan pembalap tertua di grid, dengan Fernando Alonso yang berusia 43 tahun, namun Alonso punya rekan setim yang tidak dianggap sebagai pembalap patokan. Di tes pramusim F1, Ferrari memuji antusiasme Hamilton yang segar dalam skuad baru, menunjukkan bahwa veteran ini masih memiliki semangat yang sama dengan para pemula.
Meskipun Hamilton adalah pembalap tersukses di F1 secara statistik, musim bersamanya di Ferrari terbilang sulit. Namun, Hamilton tetap optimis dan bertekad untuk meraih gelar dunia kedelapan, menghadapi persaingan yang ketat dari beberapa tim top lainnya di F1. Dengan semangat dan keyakinan yang dimilikinya, Hamilton berkomitmen untuk terus berjuang, bahkan tidak menutup kemungkinan bisa balapan hingga usia 50 tahun.